-->




Sunday 28 August 2011

senyumlah..:)


Tertawa merupakan puncak kegembiraan, titik tertinggi keceriaan,
dan ujung rasa suka cita. Namun, yang demikian itu adalah tertawa yang
tidak berlebihan sebagaimana dikatakan dalam pepatah, "Janganlah engkau
banyak tertawa, sebab banyak tertawa itu mematikan hati." Yakni, tertawalah
sewajarnya saja sebagaimana dikatakan juga dalam pepatah yang berbunyi,
"Senyummu di depan saudaramu adalah sedekah." Bahkan, tertawalah
sebagaimana Nabi Sulaiman ketika,
{... ia tertawa karena (mendengar) perkataan semut itu.}
(QS. An-Naml: 19),
Janganlah tertawa sinis dan sombong sebagaimana dilakukan orangorang
kafir,
{... tatkala dia datang kepada mereka dengan membawa mukjizat-mukjizat Kami
dengan serta merta mereka menertawakannya.}
(QS. Az-Zukhruf: 47)
Dan salah satu nikmat Allah yang diberikan kepada penghuni surga
adalah tertawa.
{Maka pada hari ini orang-orang yang beriman menertawakan orang-orang kafir.}
(QS. Al-Muthaffifin: 34)
Orang Arab senang memuji orang yang murah senyum dan selalu
tampak ceria. Menurut mereka, perangai yang demikian itu merupakan
pertanda kelapangan dada, kedermawanan sifat, kemurahan hati,
kewibawaan perangai, dan ketanggapan pikiran.
Wajah nan berseri tanda suka memberi,
dan, tentu bersuka cita saat dipinta.
Dalam kitab "Harim", Zuher bersyair,
kau melihatnya sentiasa gembira saat kau datang,
seolah engkau memberinya apa yang engkau minta padanya
Pada dasarnya, Islam sendiri dibangun atas dasar prinsip prinsip
keseimbangan dan kemoderatan, baik dalam hal akidah, ibadah, akhlak
maupun tingkah laku. Maka dari itu, Islam tak mengenal kemuraman yang
menakutkan, dan tertawa lepas yang tak berarturan. Akan tetapi sebaliknya,
Islam senantiasa mengajarkan kesungguhan yang penuh wibawa dan ringan
langkah yang terarah.
Abu Tamam mengatakan,
"Demi jiwaku yang bapakku menebusnya untukku,
ia laksana pagi yang diharapkan dan bintang yang dinantikan.
Canda kadang menjadi serius,
namun hidup tanpa canda jadi kering kerontang"

Muram durja dan muka masam adalah cermin dari jiwa yang galau,
pikiran yang kacau, dan kepala yang rancau balau. Dan,
{Sesudah itu, dia bermuka masam dan merengut.}
(QS. Al-Muddatstsir: 22)
Wajah mereka cemberut karena sombong,
seolah mereka dilempar dengan paksa ke neraka.
Tidak seperti kaum, yang bila kau jumpai bak bintang
gemintang yang jadi petunjuk bagi pejalan malam.
Sabda Rasulullah: "Meski engkau hanya menjumpai saudaramu dengan
wajah berseri."
Dalam Faidhul Khathir, Ahmad Amin menjelaskan demikian: "Orang
yang murah tersenyum dalam menjalani hidup ini bukan saja orang yang
paling mampu membahagiakan diri sendiri, tetapi juga orang yang paling
mampu berbuat, orang yang paling sanggup memikul tanggung jawab, orang
yang paling tangguh menghadapi kesulitan dan memecahkan persoalan,
serta orang yang paling dapat menciptakan hal-hal yang bermanfaat bagi
dirinya sendiri dan orang lain."

Senyuman tak akan ada harganya bila tidak terbit dari hati yang tulus
dan tabiat dasar seorang manusia. Setiap bunga tersenyum, hutan tersenyum,
sungai dan laut juga tersenyum. Langit, bintang-gemintang dan burungburung,
semuanya tersenyum. Dan manusia, sesuai watak dasarnya adalah
makhluk yang suka tersenyum. Itu bila dalam dirinya tidak bercokol penyakit
tamak, jahat, dan egoisme yang selalu membuat rona wajah tampak selalu
kusut dan cemberut. Adapun bila ketiga hal itu meliputi seseorang, niscaya
ia akan menjelma sebagai manusia yang selalu mengingkari keindahan alam
semesta. Artinya, orang yang selalu bermuram durja dan pekat jiwanya tak
akan pernah melihat keindahan dunia ini sedikitpun. Ia juga tak akan mampu
melihat hakikat atau kebenaran disebabkan  kekotoran hatinya.


.
Tidak ada yang membuat jiwa dan wajah menjadi demikian muram
selain keputusasaan. Maka, jika Anda menginginkan senyuman,
tersenyumlah terlebih dahulu dan perangilah keputusasaan. Percayalah,
kesempatan itu selalu terbuka, kesuksesan selalu membuka pintunya untuk
Anda dan untuk siapa saja. Karena itu, biasakan pikiran Anda agar selalu
menatap harapan dan kebaikan di masa yang akan datang.
Jika Anda meyakini diri Anda diciptakan hanya untuk meraih hal-hal
yang kecil, maka Anda pun hanya akan mendapatkan yang kecil-kecil saja
dalam hidup ini. Tapi sebaliknya, bila Anda yakin bahwa diri Anda diciptakan
untuk menggapai hal-hal yang besar, niscaya Anda akan memiliki semangat
dan tekad yang besar yang akan mampu menghancurkan semua aral dan
hambatan. Dengan semangat itu pula Anda akan dapat menembus setiap
tembok penghalang dan memasuki lapangan kehidupan yang sangat luas
untuk suatu tujuan yang mulia. Ini dapat kita saksikan dalam banyak
kenyataan hidup.

jiwa hanya akan memberikan kadar semangat sesuai dengan kadar atau
tingkatan sesuatu yang akan dicapai seseorang. Maka, pikirkan setiap tujuan
Anda. Dan jangan lupa, hendaklah tujuan Anda itu selalu yang tinggi dan
sulit dicapai. Jangan pernah putus asa selama masih dapat mengayunkan
kaki untuk menempuh langkah baru setiap harinya. Sebab, rasa putus asa,
patah semangat, selalu berpandangan negatif terhadap segala sesuatu, suka
mencari-cari aib dan kesalahan orang lain, dan besar mulut hanya akan
menghambat langkah, menciptakan kemuraman; dan menempatkan jiwa
di dalam sebuah penjara yang pengap.
Penerimaan seseorang terhadap suatu hal tidaklah sama dengan
penerimaanya terhadap seorang pendidik yang telah berjasa mengembangkan
dan mengarahkan bakat alamiahnya, meluaskan cakrawala pemikirannya,
menanamkan kebiasaan ramah dan murah hati dalam dirinya, mengajarkan
kepadanya bahwa sebaik-baik tujuan hidup adalah berusaha menjadi sumber
kebaikan bagi masyarakatnya sesuai dengan kemampuannya,
mengarahkannya agar senantiasa menjadi matahari yang memancarkan
cahaya, kasih sayang dan kebaikan, dan yang telah menuntunnya agar
memiliki hati yang penuh dengan empati, kasih sayang, rasa perikemanusiaan,
serta merasa senang berbuat baik kepada siapa saja yang berhubungan
dengannya.
Setiap kali melihat kesulitan, jiwa seseorang yang murah senyum justru
akan menikmati kesulitan itu dengan memacu diri untuk mengalahkannya.
Begitu ia memperlakukan suatu kesulitan; melihatnya lalu tersenyum,
menyiasatinya lalu tersenyum, dan berusaha mengalahkannya lalu tersenyum.
Berbeda dengan jiwa manusia yang selalu risau. Setiap kali menjumpai
kesulitan, ia ingin segera meninggalkannya dan melihatnya sebagai sesuatu
yang amat sangat besar dan memberatkan dirinya. Dan itulah yang acapkali
menyebabkan semangat seseorang menurun dan asanya berkurang. Bahkan,
tak jarang orang seperti ini berdalih dengan kata-kata "Seandainya ...,"
"Kalau saja ...," dan "Seharusnya ...." Orang seperti ini sangatlah nista.
Bukan zaman yang mengutuknya, tapi dirinya dan pendidikan yang telah
membesarkannya. Bagaimana tidak, ia menginginkan keberhasilan dalam
menjalani kehidupan ini, tapi tanpa mau membayar ongkosnya. Orang seperti
ini ibarat seseorang yang hendak berjalan tetapi selalu dibayangi oleh seekor
singa yang siap menerkam dirinya dari belakang. Akibatnya, ia hanya
menunggu langit menurunkan emasnya atau bumi mengeluarkan kandungan
harta karunnya.
Kesulitan-kesulitan dalam kehidupan ini merupakan perkara yang nisbi.
Yakni, segala sesuatu akan terasa sulit bagi jiwa yang kerdil, tapi bagi jiwa
yang besar tidak ada istilah kesulitan besar. Jiwa yang besar akan semakin
besar karena mampu mengatasi kesulitan-kesulitan itu. Sementara jiwa
yang kecil akan semakin sakit, karena selalu menghindar dari kesulitan
itu. Kesulitan itu ibarat anjing yang siap menggigit; ia akan menggonggong
dan mengejar Anda bila Anda tampak ketakutan saat melihatnya.
Sebaliknya, ia akan membiarkan Anda berlalu di hadapannya dengan tenang
bila Anda tak menghiraukannya, atau Anda berani memelototinya.

Penyakit yang paling mematikan jiwa adalah rasa rendah diri. Penyakit
ini dapat menghilangkan rasa percaya diri dan keyakinan seseorang terhadap
kemampuannya sendiri. Maka dari itu, meski berani melakukan suatu
pekerjaan, ia tak akan pernah yakin dengan kemampuan dan keberhasilan
dirinya. Ia juga melakukannya dengan tanpa perhitungan yang matang, dan
akhirnya gagal. Percaya diri adalah sebuah karunia yang sangat besar. Ia
merupakan tiang penyangga keberhasilan dalam kehidupan ini. Adalah
sangat berbeda antara "percaya diri" dengan "terlalu percaya diri". Terlalu
percaya diri merupakan perilaku negatif yang senantiasa membuat jiwa
bergantung pada khayalan dan kesombongan semu. Sedangkan percaya diri
merupakan hal positif yang akan mendorong setiap jiwa untuk bergantung
pada kemampuannya sendiri dalam memikul suatu tanggung jawab. Dan
karena itu, ia akan terdorong untuk senantiasai mengembangkan
kemampuannya dan mempersiapkan diri dengan matang dalam menghadapi
segala sesuatu.


La Tahzan

Saturday 6 August 2011

kelebihan bulan Ramadhan


    Kelebihan Ramadan
  • Daripada Anas (r.a), Katanya: Bersabda Nabi (s.a.w) : Tiada daripada seorang hamba apabila melihat ia sehari bulan Ramadan lantas dia memuji Allah  ( kerana kedatangan bulan rahmat dengan kelebihan dan keistimewaanya) kemudian dibacanya Al-Fatihah tujuh kali, melainkan diafiatkan Allah daripada sakit matanya pada bulan ini.
  • Kelebihan bulan Ramadan dan keagungannya dengan adanya malam Lailatul Qadar yang dirahsiakan, sehingga mendapat keampunan dan pahala serta darjat dan darjah tertinggi bagi orang yang berjaya mendapatkan malam Lailatul Qadar dengan dipenuhi amal ibadah dan bertaqwa kepada Allah, disamping sembahyangnya yang sunat , istiqfar, tasbih dan berzikir sepenuhnya.
  • Berkata Saidina Ali, Nabi (s.a.w) telah bersabda apabila engkau melihat sehari bulan maka bacalah olehmu "AllahuAkbar" 3 kali, kemudian bacalah :
    1. (Segala kepujian bagi Allah yang telah menjadikan aku dan telah menjadikan engkau, dan telah menentukan bagi engkau pangkat-pangkat (darjah) dan telah menjadikan engkau tanda (kekuasaan) bagi sekalian alam) nescaya bermegah Allah akan Dia dengan malaikat dan firmanNya: Hai malaikat! saksikanlah kamu, bahwa Aku telah merdekakan daripada api neraka, atau dibacakan :
      (Ya Allah, zahirlah Ramadan atas kami dengan keamanan dan keimanan dan dengan keselamatan dan keIslaman, Tuhanku dan Tuhan engkau Allah.)
  • Bersabda Nabi (s.a.w) : Bahawa syurga berlenggang-lenggang ia dan berhias dari setahun ke setahun kerana masuknya bulan Ramadan. Pada awal malam bulan Ramadan bertiup angin di bawah Arasy bergeraklah daun kayu lemah-longlainya di dalam syurga. Terdengarlah desiran daun-daun kayu, hembusan sang bayu syurga yang teramat indahnya.Seni rentak lagunya menawan seluruh perasaan nurani. Maka berhiaslah bidadari sekaliannya lalu berdirilah di atas puncak mercu syurga itu. Lantas bersuaralah bidadari : Adakah orang yang hendak meminang kami kepada Allah, kata bidadari pula: Apakah malam ini namanya? jawab Malek Ridwan (malaikat), Hai bidadari yang cantik manis, inilah malam awal Ramadhan, Lalu Allah berfirman: Hai Ramadan bukalah pintu syurga Bab AlJanan untuk orang-orang yang berpuasa daripada umat Muhammad (s.a.w). Hai Malek Ridwan tutuplah pintu neraka Al-Jahim daripada umat Muhammad (s.a.w), hai Jibrail belenggukan syaitan, lontarkannya ke dalam lautan supaya tidak membinasakan umat Muhammad akan puasanya. Maka berfirman Allah pada tiap-tiap malam Ramadan tiga kali : Adakah orang yang meminta ampun? Akan Aku ampunkan!
  • Pada malam Lailatul Qadar menyuruh Allah Ta'ala akan Jibrail Alaihisalam turun ke bumi, lalu turunlah Jibrail ke dalam perhimpunan malaikat ke bumi bersamanya bendera hijau lalu dipacakkan ke atas Kaabah, baginya 600 sayapnya , setengahnya tiada dibuka keduanya, melainkan pada malam Lailatul Qadar baharulah dibukakan keduanya, hingga sampai dari timur ke barat ( Musyriq Ke Maghrib ). Untuk menyelamatkan umat Muhammad, Lalu memberi salam kepada tiap orang yang berjaga pada malam Lailatul Qadar beribadah kerana mencari keredaan Allah, dan orang-orang yang duduk beribadah, orang yang sembahyang dan berzikir dan berjabat tangan sesama mereka mukmin dan mengucap amin doa orang-orang mukmin hingga terbit fajar subuh....... berkata para malaikat kepada Jibrail , apakah Allah berikan pada hajat orang mukmin dari umat Muhammad (s.a.w)  pada bulan Ramadan ini? Berkata Jibrail bahawasanya Allah menilik kepada  umat Muhammad yang berpuasa dan beribadah padanya dan dimaafkan mereka, diampunkan dosa-dosa mereka, melainkan empat orang yang tiada diampunkan dosanya: yaitu orang yang kekal minum arak, orang yang derhakakan ibubapanya, orang yang memutuskan sillaturrahim dan orang yang tidak bercakap dengan saudaranya lebih dari 3 hari.
  • Apabila pada malam akhir Ramadan dinamakan malam persalinan. Pada malam hari raya Aidilfitri didatangkan Allah malaikat kepada tiap-tiap negeri turunlah mereka ke bumi, berdiri pada permukaan jalan menyeru dengan suara yang kuat, semua mendengarnya kecuali jin dan manusia berkata mereka, hai umat Muhammad keluarlah kamu menghadap tuhan yang amat mulia (sembahyang raya di pagi raya) yang memberi pemberian yang berpanjangan dan mengampun akan dosa-dosa yang besar. Apabila tibalah umat Muhammad ke tempat sembahyang, firman Allah kepada maliakat : Hai malaikatKu, apakah balasan orang yang mengambil upah apabila selesai kerjanya ? Jawab malaikat , hai Tuhan kami, sempurnakanlah upahnya! Firman Allah bahawa Aku saksikan kamu hai malaikatku, telah aku jadikan pahala mereka dari puasa mereka pada bulan Ramadan mereka mendirikan sembahyang, ialah keredaanKu dan keampunanKu kepada mereka! Maka firmannya lagi : Hai segala hambaku, pohonlah kamu kepada ku, maka demi ketinggianku dan kebesaranku, tiada memohon kepadaku hari ini akak sesuatu bagi agamamu dan duniamu, melainkan Aku kurniakan kepadamu! (Al-Hadith).
  • Sabda Nabi (s.a.w) : Diberi kepada umatku lima perkara yang belum pernah diberi kepada umat-umat dahulu sebelumnya :
    • a) Bau mulut orang berpuasa lebih harum daripada kasturi di sisi Allah
    • b) Segala perbelanjaan dan derita lapar selama puasanya adalah syurga balasannya.
    • c) Diampunkan dosa-dosa mereka pada malam Lailatul Qadar.
    • d) Amalan yang dilakukan pada bulan Ramadan digandakan kepada 10 hingga 700 kali ganda, melainkan puasa maka ianya bagiKu, Aku balas kepadanya yang berkuasa menahan syahwatnya, makan minumnnya kerana Aku.
    • e) Dan mereka dikurniakan nikmat kepada mereka keseronokkan ketika berbuka dan ketika menemui tuhan di akhirat.(Al-Hadith)
  • Sabda Nabi (s.a.w) : Menunaikan yang sunat diberi balasan pahala fardhu, dan amal fardhu diberi balasan 70 kali ganda. Bulan puasa adalah bulan sabar (sabar dalam berbuat taat kepadaNya.), dan sabar itu adalah syurga balasannya bulan ini dilebihkan rezeki kepada hambanya orang mukmin, diampunkan baginya dosa-dosa. Barang siapa memberi makan kepada orang berpuasa pahalanya seperti memerdekakan hamba dan diampunkan dosanya, berkata sahabat : Bagaimana kami tak sanggup memberi makan orang yang berpuasa (berbuka puasa) ya Rasullullah - Allah memberi pahala ini kepada orang yang memberi seteguk susu atau sebiji kurma atau segelas air, barang siapa kenyangkan orang berpuasa diampunkan Tuhan dosanya, diminumkan Tuhan dari kolam Hudh sejenis minuman yang tiada dahaga lagi kemudiannya hingga masuk ia ke syurga dan pahalanya seperti pahala orang berpuasa. (Al-Hadith)
  • Puasa menurut segala yang disuruh dan menjauh segala pantang larangannya, diampunkan dosanya, dan bertasbih, bertahlil dibinakan rumah indah dalam syurga.
  • Barang siapa hadir ke dalam majlis zikir pada bulan Ramadan, ditulis tiap langkahnya ibadat setahun, dan pada hari Qiamat bersamaku di bawah Arasy. Siapa tetap berjemaah dalam bulan puasa didirikan kota bercahaya indah, cemerlangnya , dan yang berbakti kepada ibubapanya Allah memandang rahmat kepadanya, dan isteri yang berbuat sesuatu mencari keredaan suaminya, maka pahala yang besar Allah kurniakan kepadanya , seperti Siti Maryam dan siapa yang menyampaikan hajat orang mukmin, Allah menunaikan seribu hajatnya, dan siapa bersedekah kepada fakir miskin (yang ada anak isteri) tiap langkah dikurniakan kepadanya seribu kebajikan, dihapuskan seribu kejahatan dan diangkatkan seribu darjat baginya. (Al-Hadith).
  • Orang yang sembahyang bulan Ramadan tiap sekali sujud, dikurniakan kepadanya 1700 kebajikan, dan dibinakan rumah didalam syurga daripada permata bagi orang yang berpuasa dan beribadat, 75000 malaikat meminta ampun baginya dari pagi hingga tenggelam matahari, dan dibina sebuah mahligai baginya . (Al-Hadith)
  • Pada hari Qiamat, Allah memerintah Malek Ridwan supaya dikeluarkan orang-orang berpuasa daripada kuburnya dengan keadaan lapar dan dahaga, lalu disuruh Malek Ridwan berikan segala keinginan mereka dari segala macam makanan dan minuman syurga. Maka Malek Ridwan memerintah kepada anak-anak membawa talam-talam makanan , minuman dan buah-buahan. Sebagai balasan berlapar di bulan Ramadan. (A-Hadith)
  • Orang mukmin yang tidur dalam bulan puasa kerana puasa Ramadan, dia membalikkan badannya sambil meyebut Allah! maka kata malaikat kepadanya : Rahimakallah (Allah Mencucuri Rahmat kepada kamu.)
    • - Apabila  dia berdiri maka berdoalah hamparannya :  (Wahai Tuhanku, kurniakanlah kepadanya hamparan permaidani  tebal kepadanya di dalam syurga)
    • - Apabila memakai pakaian , berdoalah pakaian (Wahai Tuhanku, kurniakan kepadanya pakaian syurga)
    • - Apabila memakai kasut, berdoalah kasut  (Wahai Tuhanku, tetapkanlah atas titian Siratul Mustaqim!)
    • - Apabila memegang timba berdoalah pula timba : (Wahai Tuhanku kurniakan kepadanya gelas syurga!)
    • - Apabila mengambil air sembahyang , berdoalah air itu : (Wahai Tuhanku sucikannya daripada segala dosa dan kesalahan!)
    • - Apabila berdiri sembahyang , berdoalah rumahnya:  ( Wahai Tuhanku cahayakanlah kuburnya dan luaskanlah , lapangkanlah kuburnya!)
    • Serta menilik Allah kepadanya , maksudnya : HambaKu berdoa dan Aku menerima! (Al-Hadith)
  • Malaikat yang banyak muka bersujud kepada Allah pada hari Qiamat, satu muka sujud , satu muka melihat syurga, satu muka melihat neraka, satu muka melihat Arasy , lalu berkata malaikat itu : Wahai Tuhanku , ampunlah umat Muhammad, kasihanilah mereka! janganlah disiksa orang yang berpuasa Ramadan dari umat Muhammad! (Al-Hadith)
    • Keredaan Allah (bagi orang yang taat)
    • Keampuan Allah (bagi orang yang maksiat)
    • Jaminan Allah (bagi orang yang taat)
    • Kejinakan Allah (bagi orang yang tawakkal)
    • Anugerah Allah (bagi orang yang benar).
      • Ramadan, Ramada, ertinya : membakar - yakni menghapuskan dosa dosa orang yang berpuasa dan beribadat bulan Ramadan.
      • Ramadan ertinya bulan mendapatkan keredhaan Allah dan keampunan bagi hambaNya. Orang yang mendapat keredhaan dan keampunan Allah bererti memberi jaminan (kerana ibadatnya pada bulan mulia dengan penuh taat) mendapat syurga anugerah Allah bagi hambaNya yang benar benar melakukan ibadat kerana Nya pada bulan Ramadan termulia ini dengan ganjaran pahala sehingga seribu kali ganda dan keampunan yang banyak sekali, teristimewa pada malam Lailatul Qadar.
    • "Bahawa di dalam syurga terdapat bilik bilik, dilihat dari luar nampak di dalamnya dan dilihat dari dalam kelihatan di luarnya, berkata sahabat : untuk siapakah ya Rasulullah? Lantas Baginda menjawab : Ialah bagi orang yang baik percakapannya, bagi orang yang memberi makan makanan, bagi orang yang sentiasa berpuasa, bagi orang yang sembahyang di tengah malam sedang manusia banyak tidur." (Al Hadith)
    •  
    • "Semulia mulia sedeqah ialah sedeqah pada bulan Ramadhan." (Al Hadith)
    • "Puasa itu perisai dan sedeqah itu memadam kesalahan dosa sepertimana air memadamkan api." (Al Hadith)
    • "Siapa memberi makan ( berbuka puasa) kepada orang puasa makan baginya seumpama balasan pahala orang yang berpuasa dengan tidak kurang sedikitpun ." (Al Hadith)
  • Sabda Nabi (s.a.w) : Tiada daripada seorang hamba berpuasa Ramadan, diam tiada berkata yang sia sia dan daripada yang haram dan yang makruh, dan sentiasa menyebut Allah (berzikrullah), menghalalkan yang dihalalkan Allah, mengharamkan akan yang diharamkan Allah, tiada mengerjakan kejahatan, melainkan sehingga berakhir Ramadan, telah diampunkan baginya segala dosanya, dan tiap tasbih, tiap tahlil, dibinakan sebuah rumah yang terindah di dalam syurga daripada permata zamrud, di dalamnya daripada yaqut merah indah, di dalam rangka permata itu (yaqut) terdapat sebuah khemah, di dalamnya terdapat bidadari ( hurul ain isteri syurga). Terhias dengan permata bercahaya indah yang menerangkan bumi seluruhnya.(Al Hadith)
  • Sabda Nabi (s.a.w) : Bahawasanya bagi Allah beberapa kejadianNya, dijadikan mereka supaya menyampaikan segala hajat orang dan supaya orang meminta tolong kepada Nya, pada menyempurnakan segala hajat yang diperlukan, mereka itulah orang yang aman daripada siksa Allah (Riwayat At Tibrani) (Al-Hadith)
  • Sabda Nabi (s.a.w) : Bahawa pintu langit dan pintu syurga dibuka pada awal Ramadan hingga akhir malam Ramadan, tiap orang yang bersembahyang pada malamnya dituliskan baginya tiap satu sujud 1700 kebajikan, dibina rumah baginya di dalam  syurga daripada yaqut merah indah, baginya 70 pintu daripada emas yang bertatah yaqut permata yang merah, orang yang berpuasa pada awal Ramadan diampunkan segala dosanya  hingga ke akhir bulan Ramadan, dibinakan baginya tiap tiap hari sebuah mahligai di dalam syurga, mempunya 1000 pintu daripa emas, dan meminta ampun baginya 70 000 malaikat  dari pagi  hingga tenggelam matahari (Al Hadith)
  • Sabda Nabi (s.a.w) : Kelebihan hari Jumaat pada bulan Ramadan atas segala hari yang lainnya seperti kelebihan Ramadan atas segala bulan (Al Hadith)
  • Barangsiapa mengerjakan ibadat pada bulan Ramadan dengan keimanannya dan ikhlasnya kerana Allah, maka di ampunkan segala dosanya yang telah lalu (Al Hadith)
  • Sabda Nabi (s.a.w) : Tidur orang yang berpuasa itu adalah ibadat, dan nafasnya itu adalah tasbih, doanya itu mustajab, dosanya diampunkan Allah, dan amal ibadatnya dilipatgandakan . (Al Hadith)
  • Apabila berakhir bulan Ramadan, menangis wali-wali Allah kerana terpisahnya bulan yang paling mulia yang digandakan ibadat berlipatkali ganda daripada bulan bulan yang lainnya, bulan Allah mudah menerima ampun taubat hambaNya, bulan yang banyak sekali diturun rahmat ke alam, bulan yang terdapat padanya malam Lailatul Qadar, suatu rahmat dan rahsia yang dikurniakan kepada hamba hamba Nya yang  salihin, yang tidak terdapat pada bulan bulan yang lainnya. Mereka menangis kerana belum tentu akan dapat menemui bulan termulia ini pada tahun tahun hadapan, kiranya dipanjangkan umur.
  • Apabila berakhirlah malam bulan Ramadan, menangislah tujuh petala langit dan tujuh petala bumi, dan segala malaikat, jerana berlalu Ramadan berlalulah kelebihan, sebab musibah bagi umatku, dan duduk segala malaikat bagi musibah, orang bertanya : Ya Rasullullah, apa itu musibah ? Jawab rasullullah (s.a.w), Kerana segala doa padaNya itu mustajab, sedakah makbul, segala kebajikan digandakan dan siksa kubur diangkatmaka apakah musibah yang terlebih besar daripada ini bagi umatku?! (Al-Hadith)
  • Malam Lailatul Qadar adalah malam rahsia, yang turunnya padanya malaikat Jibrail dan beberapa malaikat dengan perintah Allah. Orang yang berjaga dengan malam ibadatnya untuk mendapatkan malam Lailatul Qadar yang terahsia itu yang tidak diketahui oleh manusia, hanya orang-orang solihin yang hampir, orang berusaha mendapatkan malam mulia itu dengan berjaga malam pada sepuloh malam Ramadan yang terakhir maka diampunkan tuhan segala dosanya. Di pahalakannya dengan banyak , dirahmatkannya dengan limpah kurnia. Dan orang-orang solihin yang dikurniakan Allah mendapat malam Lailatul Qadar itu satu keberuntungan kebahagiaan bagi akhirat, mendapat keampunan dan rahmat terbesar, mendapat pimpinan Allah dalam hatinya, mendapat keredaan Allah dalam hidupnya dunia dan akhirat.
  • Malam Aidilfitri, malam raya, disunatkan kepada kita berjaga malam, beribadah, bertakbir "AllahuAkbar" sepanjang malamnya. Akan mendapat keampunan yang banyak, pahala yang besar, rahmat Allah tercurah kepadanya. Siapa yang menghidupkan dua malam raya (AidilFitri & AidilAdha) dengan ibadatnya dan takbirnya , tiada dimatikan hatinya pada hari yang dimatikan segala hati. (Al-Hadith).

Petikan dari buku Fadilat Rejab, Syaaban, Ramadan oleh Budiman Radhi


p/s: rsanya x terlambat lgi kan sye nk post psal nie? hihihi..selamat berpuasa kwn2 sume....

Thursday 30 June 2011

hukum memakai contact lens

Assalamualaikum... :))
ok..ari nie nk kongsi dgn korng ttg hukum memakai contact lens..
seperti sume sedia maklum..sye nie kan rabun..hihihi
tp..alhamdullilah rabun x teruk pon...
cuma kdg2 perlu pkai spek sbb pening kpala klu x pkai..
kdg2..pernah trlintas nk pkai lens...
of coz la nk pkai yg kaler2 kan...sbb nmpk cntik je...
tp..bila bca hukum pkai lens nie..so..sye decide x nak pkai la..
biar la pkai spek je...hihihihi

ok..td sye ade google ttg hukum pkai lens nie..
so..sye copy paste je la ae....
bg korng bca.. :))

nie link blog yg sye ambil ttg hukum pkai lens tu

Soalan;
Assalamualaikum, Saya ingin bertanya dan mendapatkan kepastian tentang penggunaan contact lens (kanta lekap) semasa solat atau puasa. Adakah sah ibadatnya?? Dan di dalam islam bolehkan seseorang itu menggunakan contact lens samada menpunyai masalah rabun atau sekadar pakai suka-suka?
Jawapan;
Ada dua tujuan memakai kanta lekap;
1. Tujuan perubatan; iaitu orang yang memakainya kerana masalah mata yang dihadapinya, iaitu ia memakainya sebagai ganti cermin mata. Hukumnya adalah harus dengan syarat tidak mendatang mudarat kepada mata.
2. Tujuan perhiasan; iaitu memakainya sekadar suka-suka, bukan kerana keperluan (yakni bukan kerana masalah mata). Ia masuk dalam hukum perhiasan. Perhiasan diharuskan selagi tidak melanggar batasan Syara, iaitu;
a) Tidak mendedahkan aurat dan berlaku tabarruj
b) Tidak mendatangkan fitnah iaitu menimbulkan ghairah orang lain –terutamanya wanita- (yakni tidak harus wanita memakai perhiasan yang boleh mendatangkan ghairah atau mencuri perhatian lelaki kepadanya).
c) Tidak mengubah ciptaan Allah.
d) Tidak berupa penipuan atau pemalsuan.
e) Tidak menyerupai perbuatan orang kafir
f) Tidak berlebihan.
g) Tidak memudaratkan
Merujuk kepada syarat-syarat di atas, sebahagian ulamak telah memfatwakan haram memakai contact lens yang berwarna (yakni mengubah warna mata yang asal) kerana ia mengubah ciptaan Allah, berupa penipuan/pemalsuan dan meniru perbuatan orang kafir di samping ia memudaratkan sebagaimana disahkan oleh para doctor sendiri. Di tambah lagi bagi perempuan, ia boleh menimbulkan fitnah (iaitu mencuri perhatian lelaki kepadanya).[1]

3. Adapun penggunaan contact lens samaada mengambil wudhuk, solat dan puasa; ia tidak menjejaskan ibadah-ibadah tersebut kerana bahagian dalam mata tidaklah wajib dibasuh atau disampaikan air ketika mengambil wudhuk atau ketika mandi (yang wajib ialah bahagian luar sahaja iaitu kelopak mata). Begitu juga dengan puasa; menurut ulamak memasukkan sesuatu ke dalam mata tidaklah membatalkan puasa. Solat pun begitu juga; tidak ada yang akan menjejaskan solat kerana contact lens.
Wallahu a’lam.
Rujukan;
1. Fatwa Syeikh Abdullah bin Abdurrahman al-Jibrin (http://www.ibn-jebreen.com/).
2. Fatwa Syeikh Mohammad Soleh al-Munajjid (http://islamqa.com/).
3. Fatwa Syeikh Dr Ahmad al-Hija al-Kurdi (http://www.islamic-fatwa.com/)
Penambahan;
Pemakaian contact lens berwarna hanya dibolehkan utk isteri memakai terhadap suaminya sahaja atau sebab-sebab perubatan (silau). Jika tanpa sebab, ia haram jika bermaksud menipu orang lain atau bermegah. Maksud menipu ialah mata asalnya berwarna hitam, tapi dihari peminangan dia memakai contact lens berwarna utk mengabui rombongan yg meminang. Ini tidak boleh. (Fatwa Syaikh Munajjid). Bermegah dan berlebihan di tegah oleh ayat 6: 141 (sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yg berlebih-lebihan). Maksudnya contact lens biasa sudah memadai.


ok...akhirnya update jgak blog nie..maaf la..sye x smpat mncri bahan utk blog nie...Dr hensem pon agak bz skrng..sye x  nk kcau dia....so..sye cuba la cri jga pape yg bleyh share dgn korng...hope dpt mmberi sedikit ilmu pengetahuan utk korng..sekian...salam dri sye dan Dr hensem...


klu ade yg salah ttg hukum diatas..sila bgtau..nnti sye akan ubah pape yg ptut...:))

Sunday 19 June 2011

imam Hassan Al-Banna

Imam Hassan al-Banna

Biography

Hassan Al-Banna was born in 1906 in Mahmoudia, near Alexandria, Egypt. He graduated from Dar Al-Uloum school in Cairo and worked in the field of education in several towns, calling people to follow the Qur'an and the Sunnah. He was able to guide to the Path of Allah thousands of people of all classes of his society.

Imam Al-Banna stayed in Ismailiah, Egypt for some time where he established the first center for Al-Ikhwan with a group of his brothers. He started making Da'wah in public through lectures and publications and visits to villages and towns. His activity was not only confined to men, he also established in Ismailiah "The Muslims' Mothers Institute" for educating girls according to Islamic teachings.

After some time he was transferred to Cairo to which he transferred his headquarters. Cairo became the center of Da'wah and in a short time the number of Ikhwan reached about a half million. This enormous progress started to concern the British and their followers, the Egyptian politicians. They tried to dissuade Imam Al-Banna from politics but he insisted on his position. He established a daily newspaper in Cairo by the name "Al-Ikhwan Al-Muslimoon" which enabled him to address a much larger sector of the public than with lectures.

When the tragedy of Palestine took place, the Ikhwan troops were among the most active forces and were able to reach to the gates of Tel Aviv and almost conquered it if it had not been for the treason by the Arab rulers at that time. Furthermore, King Farouq of Egypt imprisoned a large number of Ikhwan. Finally, a plot was made by the British and implemented by their servants to assassinate Imam Al-Banna. He was shot in front of the "Muslim Youth Association" building in March 1949. After he was carried to the hospital, he was left on the floor bleeding with no one trying to save him. Two hours after he was shot, he passed away, at only 43 years of age.


Who Is Hassan Al-Banna

Anyone who knows the martyred Imam closely realizes how he surprised Egypt and the whole world with his Da'wah and his strife. Al-Banna, may Allah have mercy on him, possessed a multitude of characteristics that may seem contradicting with one another from the point of view of psychologists or historians. He was brilliant, sympathetic, ambitious for the future of his Da'wah yet easily satisfied by very little in his private life. He was eloquent, steadfast and humble. All these characters helped to form an example of religious and social leadership that the whole world had not seen for centuries.

At the age of 9, Hassan Al-Banna memorized two thirds of the Qur'an. Shortly after that, he finished memorizing the whole Qur'an. He was an excellent speaker. He had the ability to improvise speeches for almost any occasion for whatever audience he happened to be addressing. He was superb in his ability to get his ideas across to his audience, supported by verses from the holy Qur'an and by Hadiths, both of which he mastered very well. The unique quality the martyred Imam enjoyed was his ability to gather people's hearts around him and bind them together with the link of brotherhood in Islam.

An unforgettable quality of Imam Al-Banna was his persistence and diligent work for propagating his message. He always traveled, gave lectures and Khutbahs, had discussion with people, worked day and night and never knew what it was like to relax or go on vacation.


Establishment Of Jamaa'at Al Ikhwan

\We let the Imam narrate the story: "Since my childhood I have devoted my life to a single purpose; that is to guide people to the truth of Islam, concept and practice. However, this objective remained for some time as thoughts that come to my mind from time to time; I sometimes spoke about them to those around me in the form of a speech or a lesson at a masjid whenever possible. I tried to encourage some of my Ulama' friends to redouble their effort in preaching to people in order to guide them to the reality of Islam. I also spoke with people of high social standing, urging them to work for the cause of Islam; their response was anywhere from frustration to encouragement to indecisiveness. But when I realized I could not get what I wanted in terms of seriousness to work and organize efforts, I turned toward my brothers and friends with whom I had the link of sincere love and common appreciation of responsibility.

"In Dhul-Qi'dah, 1347 H (March, 1928), six brothers visited me: Hafez Abdel-Hamid, Ahmad Al-Hossary, Fuad Ibrahim, Abder-Rahman Hasab-Allah, Ismael Ezz and Zaki Al-Maghraby. We gave our pledge and swore that we would live as brothers working for Islam and strive in its cause.

"One of us said: `What should we call ourselves? Should we form an association, a club or an organization?' I said: `No! Let's not worry about formalities, let's concentrate on practical issues. We are brothers who work for Islam, so we are Al-Ikhwan Al-Muslimoon (The Muslim Brothers).

"That was the birth of the first group of Al-Ikhwan, consisting of these six people who gathered around the principle. Under this name we started working with a clear and comprehensive understanding of Islam. As a result the Da'wah of Al-Ikhwan comprised all aspects of reformation of the Muslim Ummah."


Imam Al-Banna, may Allah have mercy on him, established his Da'wah on several pillars which he considered to be of utmost importance, among those pillars are:

1. Singleness of purpose,

2. Gathering people around the basic principles of Islam and not worrying about minor differences,

3. Following the proper Islamic manners in case of disagreement,

4. Thinking positively of those who disagree with one's idea,

5. Avoiding despotism,

6. The possibility of more than one right opinion for a single issue,

7. Cooperation in what is agreed upon and forgiveness in what is disagreed upon,

8. Calling all Muslims to face the common enemy,

9. Encouraging work and productivity, and

10. Feeling of pity, not malice, for those who have gone astray.

Among His Sayings....

•O sincere brothers! Our pledge has ten pillars, remember them: understanding, sincerity, work, strife, sacrifice, obedience, steadfastness, singleness of purpose, brotherhood and confidence.

•Revive your conscience by believing in Allah and remaining mindful of Him; protect your communities by enjoining what is right and forbidding what is wrong; these are the two pillars of reformation.

•Islam performs two tasks: First, it molds the individuals into a new shape based on Aqidah and noble human qualities; it then uses these individuals as building units to establish the righteous Allah-mindful communities.

•Islam is an Aqidah (creed) as well as a nationality. Unlike nationalities which are based on land, the nationality of Islam is based on brotherhood in faith and, therefore, is far stronger and more meaningful than the former. 






Di dalam peperiksaan di Darul Ulum, Imam Hasan Al-Banna pernah diminta menulis sebuah karangan bertajuk, ‘Apa yang akan anda buat selepas menamatkan pengajian dan apakah cara yang anda gunakan?’ Imam Hasan Al-Banna menulis seperti berikut:
‘Saya ingin menjadi seorang guru dan pendakwah. Saya akan mendidik para pemuda pada waktu siang, malam dan waktu cuti. Saya akan mengajak keluarga mereka mengamalkan cara hidup Islam dan menunjukkan kepada mereka jalan untuk mendapatkan kegembiraan dan kebahagiaan hidup yang sebenar. Saya akan menggunakan cara-cara yang paling baik yang termampu oleh saya untuk mencapai tujuan ini melalui syarahan, penulisan dan pengembaraan di jalan raya dan lorong-lorong.’


Friday 10 June 2011

KELEBIHAN WANITA BERBANDING LELAKI

LELAKI
Betapa beratnya menjadi seorang lelaki, diantaranya adalah beperti berikut:-
1. Lelaki bujang kena tanggung dosa sendiri apabila sudah baligh manakala dosa gadis bujang ditanggung oleh bapanya.
2. Lelaki berkahwin kena tanggung dosa sendiri, dosa isteri, dosa anak perempuan yang belum berkahwin dan dosa anak lelaki yang belum baligh.
3. Hukum menjelaskan anak lelaki kena bertanggung-jawab keatas ibunya dan sekiranya dia tidak menjalankan tanggungjawabnya maka dosa baginya terutama anak lelaki yang tua, manakala perempuan tidak, perempuan hanya perlu taat kepada suaminya. Isteri berbuat baik pahala dapat kepadanya kalau buat tak baik dosanya ditanggung oleh suaminya.
4. Suami kena bagi nafkah pada isteri, ini wajib tapi isteri tidak. Walaupun begitu isteri boleh membantu. Haram bagi suami bertanya pendapatan isteri lebih-lebih lagi menggunakan pendapatan isteri tanpa izin ini. Banyak lagi… lelaki lebih-lebih lagi yang bergelar suami perlu tanggung.
Kalau nak dibayangkan beratnya dosa-dosa yang ditanggungnya seperti gunung dengan semut. Itu sebabnya mengikut kajian nyawa orang perempuan lebih panjang daripada lelaki. Lelaki mati cepat kerana tak larat dengan beratnya dosa-dosa yang ditanggung. Tetapi orang lelaki ada keistimewaannya yang dianugerah oleh Allah SWT. Ini orang lelaki kena tahu, kalau tak tahu kena jadi perempuan. Begitulah kira-kiranya.
WANITA
1. Wanita auratnya lebih susah dijaga berbanding lelaki.
2. Wanita perlu meminta izin dari suaminya apabila mahu keluar rumah tetapi tidak sebaliknya.
3. Wanita saksinya kurang berbanding lelaki.
4. Wanita menerima pusaka kurang dari lelaki.
5. Wanita perlu menghadapi kesusahan mengandung dan melahirkan anak.
6. Wanita wajib taat kepada suaminya.
7. Talak terletak di tangan suami dan bukan isteri.
8. Wanita kurang dalam beribadat kerana masalah haid dan nifas yang tak ada pada lelaki. Pernahkah kita lihat sebaliknya?? Benda yg mahal harganya akan dijaga dan dibelai serta disimpan ditempat yg tersorok dan selamat.
Sudah pasti intan permata tidak akan dibiar bersepah sepah bukan? Itulah bandingannya dengan seorang wanita. Wanita perlu taat kepada suami tetapi lelaki wajib taat kepada ibunya 3 kali lebih utama dari bapanya. Bukankah ibu adalah seorang wanita? Wanita menerima pusaka kurang dari lelaki tetapi harta itu menjadi milik peribadinya dan tidak perlu diserahkan kepada suaminya, manakala lelaki menerima pusaka perlu menggunakan hartanya untuk menyara isteri dan anak anak.
Wanita perlu bersusah payah mengandung dan melahirkan anak, tetapi setiap saat dia didoakan oleh segala haiwan, malaikat dan seluruh makhluk ALLAH di mukabumi ini, dan matinya jika kerana melahirkan adalah syahid kecil. Manakala dosanya diampun ALLAH (dosa kecil).
Di akhirat kelak, seorang lelaki akan dipertanggungjawabkan terhadap 4 wanita ini: Isterinya, ibunya, anak perempuannya dan saudara perempuannya.
Manakala seorang wanita pula, tanggungjawab terhadapnya ditanggung oleh 4 orang lelaki ini: Suaminya, ayahnya, anak lelakinya dan saudara lelakinya. Seorang wanita boleh memasuki pintu Syurga melalui mana mana pintu Syurga yang disukainya cukup dgn 4 syarat sahaja:
Sembahyang 5 waktu,
puasa di bulan Ramadhan,
taat suaminya
dan menjaga kehormatannya. (betulkan jika saya tersilap). Seorang lelaki perlu pergi berjihad fisabilillah tetapi wanita jika taat akan suaminya serta menunaikan tanggungjawabnya kepada ALLAH akan turut menerima pahala seperti pahala orang pergi berperang fisabilillah tanpa perlu mengangkat senjata.
MasyaALLAH… Sayangnya ALLAH pada wanita …. .kan?
Sememangnya darjat Wanita dimuliakan dalam Islam.


kelebihan wanita..

KELEBIHAN WANITA SOLEHAH

1. Doa wanita lebih maqbul dari lelaki kerana sifat penyayang yang lebih kuat dari lelaki. Ketika ditanya kepada Rasulallah SAW akan hal tersebut, jawab baginda : "Ibu lebih penyayang dari bapak dan doa orang yang penyayang tidak akan sia-sia."
2. Wanita yang solehah itu lebih baik dari 1,000 orang lelaki yang tidak soleh. 
3. Seorang wanita solehah adalah lebih baik dari 70 orang wali. 
4. Seorang wanita solehah adalah lebih baik dari 70 lelaki soleh. 
5. Barangsiapa yang menggembirakan anak perempuannya, derajatnya seumpama orang yang senantiasa menangis kerana takutkan Allah SWT dan orang yang takutkan Allah SWT akan diharamkan api neraka ke atas tubuhnya. 
6. Barang siapa yang membawa hadiah (barang makanan dari pasar ke rumah) lalu diberikan kepada keluarganya, maka pahalanya seperti bersedakah. Hendaklah mendahulukan anak perempuan dari anak lelaki. Maka barangsiapa yang menyukakan anak perempuan seolah-olah dia memerdekakan anak Nabi Ismail AS 
7. Tidaklah seorang wanita yang haidh itu, kecuali haidhnya merupakan kifarah (tebusan) untuk dosa-dosanya yang telah lalu, dan apabila pada hari pertama haidhnya membaca "Alhamdulillahi'alaa Kulli Halin Wa Astaghfirullah". Segala puji bagi Allah dalam segala keadaan dan aku mohon ampun kepada Allah dari segala dosa."; maka Allah menetapkan dia bebas dari neraka dan dengan mudah melalui shiratul mustaqim yang aman dari seksa, bahkan AllahTa'ala mengangkatnya ke atas darjat, seperti darjatnya 40 orang mati syahid, apabila dia selalu berzikir kepada Allah selama haidhnya. 
8. Wanita yang tinggal bersama anak-anaknya akan tinggal bersama aku (Rasulullah SAW.) di dalam syurga. 
9. Barang siapa mempunyai tiga anak perempuan atau tiga saudara perempuan atau dua anak perempuan atau dua saudara perempuan, lalu dia bersikap ihsan dalam pergaulan dengan mereka dan mendidik mereka dengan penuh rasa taqwa serta bertanggung jawab, maka baginya adalah syurga. 
10. Dari 'Aisyah r.ha. "Barang siapa yang diuji dengan sesuatu dari anak-anak perempuannya, lalu dia berbuat baik kepada mereka, maka merekaakan menjadi penghalang baginya dari api neraka." 

11. Syurga itu di bawah telapak kaki ibu. 
12. Apabila memanggil akan engkau kedua ibu bapamu, maka jawablah panggilan ibumu dahulu. 
13. Wanita yang taat berkhidmat kepada suaminya akan tertutup pintu-pintu neraka dan terbuka pintu-pintu syurga. Masuklah dari mana-mana pintu yang dia kehendaki dengan tidak dihisab. 
14. Wanita yang taat akan suaminya, semua ikan-ikan di laut, burung di udara, malaikat di langit, matahari dan bulan, semuanya beristighfar baginya selama mana dia taat kepada suaminya dan meredhainya. (serta menjaga sembahyang dan puasanya) 
15. 'Aisyah r.ha. berkata "Aku bertanya kepada Rasulullah SAW. siapakah yang lebih besar haknya terhadap wanita ?" Jawab baginda, "Suaminya". "Siapa pula berhak terhadap lelaki ?" Jawab Rasulullah SAW. "Ibunya". 
16. Seorang wanita yang apabila mengerjakan solat lima waktu, berpuasa wajib sebulan (Ramadhan), memelihara kehormatannya serta taat kepada suaminya, maka pasti akan masuk syurga dari pintu mana saja yang dia kehendaki. 
17. Tiap perempuan yang menolong suaminya dalam urusan agama, maka Allah SWT memasukkan dia ke dalam syurga lebih dahulu dari suaminya (10,000 tahun). 
18. Apabila seseorang perempuan mengandung janin dalam rahimnya, maka beristighfarlah para malaikat untuknya. Allah SWT mencatatkan baginya setiap hari dengan 1,000 kebaikan dan menghapuskan darinya 1,000 kejahatan. 
19. Dua rakaat solat dari wanita yang hamil adalah lebih baik dari 80 rakaat solat wanita yang tidak hamil. 
20. Wanita yang hamil akan dapat pahala berpuasa pada siang hari. 
21. Wanita yang hamil akan dapat pahala beribadat pada malam hari. 
22. Apabila seseorang perempuan mulai sakit hendak bersalin, maka Allah SWT mencatatkan baginya pahala orang yang berjihad pada jalan Allah SWT 
23. Wanita yang bersalin akan mendapat pahala 70 tahun solat dan puasa dan setiap kesakitan pada satu uratnya Allah mengurniakan satu pahala haji. 
24. Apabila seseorang perempuan melahirkan anak, keluarlah dia dari dosa-dosa seperti keadaan ibunya melahirkannya. 
25. Sekiranya wanita mati dalam masa 40 hari selepas bersalin, dia akan dikira sebagai mati syahid. 
26. Wanita yang memberi minum susu kepada anaknya dari badannya (susu badan) akan dapat satu pahala dari tiap-tiap titik susu yangdiberikannya. 27. Jika wanita menyusui anaknya sampai cukup tempoh (2 1/2 tahun), makamalaikat-malaikat di langit akan khabarkan berita bahawa syurga wajibbaginya. 
28. Jika wanita memberi susu badannya kepada anaknya yang menangis, Allah akan memberi pahala satu tahun solat dan puasa. 
29. Wanita yang habiskan malamnya dengan tidur yang tidak selesa kerana menjaga anaknya yang sakit akan mendapat pahala seperti membebaskan 20 orang hamba. 
30. Wanita yang tidak cukup tidur pada malam hari kerana menjaga anak yang sakit akan diampunkan oleh Allah akan seluruh dosanya dan bila diahiburkan hati anaknya Allah memberi 12 tahun pahala ibadat. 
31. Apabila seorang wanita mencucikan pakaian suaminya, maka Allah mencatatkan baginya seribu kebaikan, dan mengampuni dua ribu kesalahannya,bahkan segala sesuatu yang disinari sang suria akan meminta keampunan baginya, dan Allah mengangkatkannya seribu darjat untuknya. 
32. Seorang wanita yang solehah lebih baik dari seribu orang lelaki yang tidak soleh, dan seorang wanita yang melayani suaminya selama seminggu, maka ditutupkan baginya tujuh pintu neraka dan dibukakan baginyalapan pintu syurga, yang dia dapat masuk dari pintu mana saja tanpa dihisab. 
33. Mana-mana wanita yang menunggu suaminya hingga pulanglah ia, disapukan mukanya, dihamparkan duduknya atau menyediakan makan minumnya atau memandang ia pada suaminya atau memegang tangannya, memperelokkan hidangan padanya,memelihara anaknya atau memanfaatkan hartanya pada suaminya kerana mencari keridhaan Allah, maka disunatkan baginya akan tiap-tiap kalimah ucapannya,tiap-tiap langkahnya dan setiap pandangannya pada suaminya sebagaimana memerdekakan seorang hamba. Pada hari Qiamat kelak, Allah kurniakan Nur hingga tercengang wanita mukmin semuanya atas kurniaan rahmat itu. Tiada seorang pun yang sampai ke mertabat itu melainkan Nabi-nabi. 
34. Tidakkan putus ganjaran dari Allah kepada seorang isteri yang siang dan malamnya menggembirakan suaminya. 
35. Wanita yang melihat suaminya dengan kasih sayang dan suaminya melihat isterinya dengan kasih sayang akan di pandang Allah dengan penuh rahmat. 
36. Jika wanita melayan suami tanpa khianat akan mendapat pahala 12 tahun solat. 
37. Wanita yang melayan dengan baik suami yang pulang ke rumah di dalam keadaan letih akan medapat pahala jihad. 
38. Jika wanita memijat suami tanpa disuruh akan mendapat pahala 7 tola emas dan jika wanita memijat suami bila disuruh akan mendapat pahala tola perak. 
39. Dari Hadrat Muaz ra.: Mana-mana wanita yang berdiri atas dua kakinya membakar roti untuk suaminya hingga muka dan tangannya kepanasan oleh api,maka diharamkan muka dan tangannya dari bakaran api neraka. 
40. Thabit Al Banani berkata : Seorang wanita dari Bani Israel yang buta sebelah matanya sangat baik khidmatnya kepada suaminya. Apabila ia menghidangkan makanan dihadapan suaminya, dipegangnya pelita sehingga suaminya selesai makan. Pada suatu malam pelitanya kehabisan sumbu, maka diambilnya rambutnya dijadikan sumbu pelita. Pada keesokkannya matanyayang buta telah celik. Allah kurniakan keramat (kemuliaan pada perempuan itu kerana memuliakan dan menghormati suaminya). 
41. Pada suatu ketika di Madinah, Rasulullah SAW. keluar mengiringi jenazah. Baginda dapati beberapa orang wanita dalam majlis itu. Baginda lalu bertanya, "Adakah kamu menyembahyangkan mayat ?" Jawab mereka,"Tidak". Sabda Baginda "Sebaiknya kamu sekalian tidak perlu ziarah dan tidak ada pahala bagi kamu. Tetapi tinggallah di rumah dan berkhidmatlah kepada suami niscaya pahalanya sama dengan ibadat-ibadat orang lelaki. 
42. Wanita yang memerah susu binatang dengan "Bismillah" akan didoakanoleh binatang itu dengan doa keberkatan. 
43. Wanita yang menguli tepung gandum dengan "Bismillah" , Allah akan berkahkan rezekinya. 
44. Wanita yang menyapu lantai dengan berzikir akan mendapat pahala seperti meyapu lantai di Baitullah. 
45. "Wahai Fatimah, untuk setiap wanita yang mengeluarkan peluh ketika membuat roti, Allah akan mejadikan 7 parit diantara dirinya dengan api neraka, jarak diantara parit itu ialah sejauh langit dan bumi." 
46. "Wahai Fatimah, bagi setiap wanita yang memintal benang, Allah akan mencatatkan untuknya perbuatan baik sebanyak utus benang yang dibuat dan memadamkan seratus perbuatan jahat." 
47. "Wahai Fatimah, untuk setiap wanita yang menganyam akan benang dibuatnya, Allah telah menentukan satu tempat khas untuknya di atas tahta di hari akhirat." 
48. "Wahai Fatimah, bagi setiap wanita yang memintal benang dan kemudian dibuat pakaian untuk anak-anaknya maka Allah akan mencatatkan baginya ganjaran sama seperti orang yang memberi makan kepada 1000 orang lapar dan memberi pakaian kepada 1000 orang yang tidak berpakaian." 



49. "Wahai Fatimah, bagi setiap wanita yang meminyakkan rambut anaknya,menyikatnya, mencuci pakaian mereka dan mencuci akan diri anaknya itu, Allah akan mencatatkan untuknya pekerjaan baik sebanyak helai rambut mereka dan memadamkan sebanyak itu pula pekerjaan jahat dan menjadikan dirinya kelihatan berseri di mata orang-orang yang memerhatikannya." 
50. Sabda Nabi SAW: "Ya Fatimah barang mana wanita meminyakkan rambut dan janggut suaminya, memotong kumis (misai) dan mengerat kukunya, Allah akan memberi minum akan dia dari sungai-sungai serta diringankan Allah baginya sakaratul maut dan akan didapatinya kuburnya menjadi sebuah taman dari taman- taman syurga dan dicatatkan Allah baginya kelepasan dari api neraka dan selamatlah ia melintas Titian Shirat."
51. Jika suami mengajarkan isterinya satu masalah akan mendapat pahala 80 tahun ibadat. 
52. Wanita yang menyebabkan suaminya keluar dan berjuang ke jalan Allah dan kemudian menjaga adab rumahtangganya akan masuk syurga 500 tahun lebih awal dari suaminya, akan menjadi ketua 70,000 malaikat dan bidadari dan wanita itu akan dimandikan di dalam syurga, dan menunggu suaminya dengan menunggang kuda yang dibuat dari yakut. 
53. Semua orang akan dipanggil untuk melihat wajah Allah di akhirat,tetapi Allah akan datang sendiri kepada wanita yang memberati auratnya iaitu memakai purdah di dunia ini dengan istiqamah. 
54. Dunia ini adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan ialah wanita (isteri) yang solehah. 
55. Salah satu tanda keberkatan wanita itu ialah cepat perkahwinannya,cepat pula kehamilannya dan ringan pula maharnya (mas kahwin). 
56. Sebaik-baik wanita ialah wanita (isteri) yang apabila engkau memandang kepadanya ia menggirangkan engkau, jika engkau memerintah ditaatinya perintah engkau (taat) dan jika engkau berpergian dijaga harta engkau dan dirinya. 
57. Dunia yang paling aku sukai ialah wanita solehah.





58. Rasulullah SAW bersabda bahwa, "Allah telah memberikan sifat iri (pencemburu) untuk wanita dan jihad untuk lelaki. Jika seorang wanita melatih kesabarannya dengan iman dengan mengharapkan pahala dari sesuatu perkara yang menyebabkannya menjadi cemburu (iri hati), seperti misalnya suaminya menikahi istri kedua, maka ia akan menerima ganjaran seorang syahid".
Point-point dari halaman ini terdapat di dalam kitab Kanzul 'Ummal, Misykah, Riadlush Shalihin, Uqudilijjain, Bhahishti Zewar, Al-Hijab, dan lain-lain, checking satu persatu belum dibuat. Mudah-mudahan dapat diambil ibrah darinya.






credit: http://halaqah.net/v10/index.php?topic=3321.0